A. Pengertian Finger Printing
Dalam arti sempit adalah kesan yang ditinggalkan oleh gesekan punggung jari manusia. Fingerprinting adalah salah satu bentuk biometrik, sebuah ilmu yang menggunakan karakteristik fisik penduduk untuk mengidentifikasi. Sidik jari sangat ideal untuk tujuan ini karena mereka murah untuk mengumpulkan dan menganalisis, dan mereka tidak pernah berubah, bahkan dengan umur orang. Meskipun tangan dan kaki memiliki banyak daerah bergerigi yang dapat digunakan untuk identifikasi, sidik jari menjadi bentuk populer biometrik karena mereka mudah untuk mengklasifikasikan dan mengurutkan. Mereka juga dapat diakses.
Pemindai sidik jari atau fingerprint scanner bertahun-tahun menjadi andalah dalam film-film bertema science fiction dan spionase. Beberapa tahun belakangan, talah banyak kantor yang menggunakan fingerprint scanner menggantikan kartu absensi sebagai bukti kehadiran karyawan mereka. Kini, fingerprint scanner turut melengkapi notebook, keyboard, mouse, bahkan USB flash disk sebagai peranti keamanan data.
Kemajuan teknologi komputer telah menjadikan perkakas ini sebagai sentra penyimpanan segala informasi. Data-data penting, sebagaimana dalam bentuk fisiknya, memiliki nilai yang sangat tinggi, dan tidak jarang yang bersifat rahasia. Jatuhnya username dan password account Internet banking ke tangan orang lain, sama saja dengan menyerahkan kartu ATM yang disertai kode PIN. Artinya, Anda akan kehilangan uang walaupun dalam bentuk nonfisik.Ironisnya, kemajuan teknologi dengan bentuk komputer yang semakin menciut dalam format notebook, PDA, smartphone, dan lain-lain semakin memperbesar peluang berpindahnya data-data rahasia ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itulah, berbagai teknologi untuk mengamankan data terus menerus dikembangkan. Salah satunya adalah melengkapi peranti-peranti komputer bergerak Anda dengan fingerprint scanner. Seandainya Anda harus mengalami kejadian pahit kehilangan notebook, ponsel, atau bahkan USB flash disk yang telah dilengkapi dengan fingerprint scanner, orang lain akan semakin sulit untuk mengakses data yang tersimpan di dalamnya.
Identifikasi sidik jari, yang dikenal sebagai daktiloskopi atau print identifikasi tangan, adalah proses membandingkan dua contoh kulit tayangan ridge gesekan, dari jari-jari manusia, telapak tangan atau bahkan jari kaki, untuk menentukan apakah tayangan ini bisa berasal dari individu yang sama. Fleksibilitas ridge gesekan kulit jari berarti bahwa tidak ada dua atau kelapa cetakan yang pernah persis sama dalam setiap detail, bahkan dua tayangan dicatat segera setelah satu sama lain dari tangan yang sama. Identifikasi sidik jari, juga disebut sebagai individualisasi, melibatkan pakar, atau pakar komputer sistem operasi di bawah aturan ambang batas scoring, menentukan apakah ridge gesekan tayangan dua kemungkinan berasal dari jari yang sama atau kelapa (atau kaki atau tunggal).
B. Fungsi Finger Printing
Fingerprint dapat di gunakan pada bermacam-macam pengaplikasian. Misalnya digunakan sebagai absensi di kantor-kantor yang sudah menggunakan sistem biometrik fingerprint. Pengaplikasian lain adalah sistem pengaman laptop dan juga dapat di gunakan untuk idenfikasi masalah yang sering di gunakan oleh pihak kepolisian untuk menyelesaikan suatu kasus. Namun pada intinya finger printing hanya digunakan untuk identifikasi dan verifikasi.
Fungsi lain dari finger printing adalah pembuktian kebenaran total. Seperti segala sesuatu dalam tubuh manusia, finger printing membentuk pegunungan ini melalui kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Kode genetik dalam DNA memberikan perintah umum pada kulit untuk membentuk sebuah janin berkembang, tetapi cara tertentu membentuk hasil dari kejadian acak. Posisi tepat dari janin dalam kandungan pada saat tertentu dan komposisi yang tepat dan kepadatan sekitar cairan ketuban memutuskan bagaimana setiap individu akan membentuk punggungan.
C. Cara Kerja Fingerprint Scanner
Sebuah sistem fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan, yakni mengambil gambar sidik jari Anda, dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari gambar yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di database. Ada beberapa cara untuk mengambil gambar sidik jari seseorang, namun salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.
Inti dari scanner optical adalah charge coupled device (CCD), sistem sensor cahaya yang sama digunakan pada kamera digital dan camcorder. CCD merupakan sebuah larik sederhana dari diode peka cahaya yang disebut photosite, yang menghasilkan sinyal elektrik yang merespon foton cahaya.
Setiap photosite merekam sebuah pixel, titik kecil yang merepresentasikan cahaya dan membenturnya. Pixel-pixel ini membentuk pola terang dan gelap dari sebuah gambar hasil scan sidik jari seseorang.
Proses scan mulai berlangsung saat Anda meletakkan jari pada lempengan kaca dan sebuah kamera CCD mengambil gambarnya. Scanner memiliki sumber cahaya sendiri, biasanya berupa larik light emitting diodes (LED), untuk menyinari alur sidik jari Anda. Sistem CCD menghasilkan gambar jari yang terbalik, area yang lebih gelap merepresentasikan lebih banyak cahaya yang dipantulkan (bagian punggung dari alur sidik jari), dan area yang lebih terang merepresentasikan lebih sedikit cahaya yang dipantulkan (bagian lembah dari alur sidik jari).
Sebelum membandingkan gambar yang baru saja diambil dengan data yang telah disimpan, processor scanner memastikan bahwa CCD telah mengambil gambar yang jelas dengan cara melakukan pengecekan kegelapan pixel rata-rata, dan akan menolak hasil scan jika gambar yang dihasilkan terlalu gelap atau terlalu terang. Jika gambar ditolak, scanner akan mengatur waktu pencahayaan, kemudian mencoba pengambilan gambar sekali lagi.
Jika tingkat kegelapan telah mencukupi, sistem scanner melanjutkan pengecekan definisi gambar, yakni seberapa tajam hasil scan sidik jari. Processor memperhatikan beberapa garis lurus yang melintang secara horizontal dan vertikal. Jika definisi gambar sidik jari memenuhi syarat, sebuah garis tegak lurus yang berjalan akan dibuat di atas bagian pixel yang paling gelap dan paling terang. Jika gambar sidik jari yang dihasilkan benar-benar tajam dan tercahayai dengan baik, barulah processor akan membandingkannya dengan gambar sidik jari yang ada dalam database.
Hasilnya dapat diketahui dalam waktu yang sangat singkat. Apakah Anda benar karyawan perusahaan atau orang suruhan alias joki. Apakah Anda benar pemilik notebook, atau pencuri informasi.
D. Tool untuk Finger Printing
Tool yang digunakan Aplikasi Finger print adalah salah satu aplikasi yang dapat melakukan pendeteksi dengan sidik jari, walaupun sebenarnya kalau kita membeli perangkat finger print sudah di sertakan contoh-contoh penggunaanya dengan bermacam-macam bahasa pemrograman.
Saat ini tools untuk TCP/IP fingerprinting yang paling lengkap dan luas pemakaiannya adalah Nmap. Dengan menggunakan suatu database yang lebih dari 450
ciri untuk dibandingkan ke TCP/IP stack dengan operating sistem tertentu atau hardware tertentu. Database ini termasuk sistem operasi yang komersial, router, switch, firewall
dan sistem-sistem yang lain. Setiap sistem yang percaya bahwa TCP/IP adalah potensial untuk masuk database akan meng-update-nya secara priodik.
Nmap merupakan software yang bebas untuk didownload dan mudah untuk digunakan. Nmap fingerprint adalah sebuah sistem dengan 3 step:
- Pertama, kemampuannya sebagai port scan untuk menemukan satu set open dan closed TCP dan UDP port.
- Kedua, kemampuan untuk melakukan generate bentuk paket-paket kemudian mengirimnya ke remote host dan mendengar tanggapannya.
- Ketiga, menggunakan hasilnya untuk diolah dan menemukan masukan yang sesuai dengan database yang dimilikinya.
Nmap menggunakan satu set yang terdiri dari 9 macam tes untuk menentukan pilihan dari operating sistem. Setiap tes terdiri dari satu atau lebih paket-paket dan tanggapan yang diterimanya. Delapan tes yang dilakukan Nmap ditujukan pada TCP layer dan satu ditujukan pada UDP layer. Tes terhadap TCP adalah yang paling penting karena TCP memiliki beberapa option dan variabel dalam implementasinya.
Nmap melihat perintah dari option-option TCP, pola dari sejumlah initial sequence, IP-level flag seperti fragment bit, TCP flag seperti RST, ukuran windownya dan masih banyak hal-hal lain. Untuk lebih detilnya termasuk option-option spesific dalam paket tes dapat dilihat di homepage yang memuat tentang Nmap.
Hasil perkiraan dari tes beruntun terhadap TCP didapat dari kemampuan Nmap mendeteksi tentang bagaimana sebuah host menggerakan sejumlah initial sequence untuk tiap TCP connection. Banyak sistem operasi komersial menggunakan model acak, positive increment, tetapi sistem yang lebih sederhana mengarah kepada penggunaan fixed increment atau increment berdasar pada waktu membuat sambungan.
Sementara Nmap terdiri dari beberapa fungsional dan bekerja dengan baik untuk kemampuan sebagai fingerprinting yang sangat presisi, tetapi ini bukan peralatan yang
dapat dipakai untuk semua teknik/cara. Bermacam scan dapat dijalankan dalam waktu bersamaan. Sebagai contoh, untuk menentukan apakah sebuah host menggunakan TCP Tahoe atau TCP Reno dengan membuat paket hilang tiruan dan melihat bagaimana caranya melakukan perbaikan (recovery).. Juga seseorang dapat menggunakan metode seperti social engineering atau teknik pada tingkatan aplikasi untuk menentukan sistem operasi yang digunakan host.
Seperti teknik-teknik di luar dari cakupan pembicaraan ini, akan selalu dibutuhkan cara untuk menghadang scan yang dilakukan TCP/IP fingerprinting selama tools untuk aplikasi fingerprinting terus berkembang. Selama ini TCP/IP fingerprinting adalah metode yang paling cepat dan paling mudah untuk mengenali sistem operasi yang digunakan remote host.
